Di Masa Pandemi, Industri Farmasi dan Alkes Dalam Negeri Makin Teruji

Di Masa Pandemi, Industri Farmasi dan Alkes Dalam Negeri Makin Teruji

Kementerian Kesehatan menyebut industri farmasi dan alat kebugaran menjadi kebutuhan esensial dan pendukung pelayanan kepada masyarakat.

Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Oscar Primadi menyebut, terhadap 2019 pasar farmasi Indonesia tercatat miliki nilai yang besar, mencapai Rp 88,6 triliun agmmedica.com .

Karena itu, pemerintah mendorong kemandirian industri farmasi dan alat kebugaran di dalam negeri dikembangkan.

Oscar Primadi menjelaskan Indonesia sudah mengusahakan kurangi ketergantungan impor bahan baku obat, contohnya bersama dengan memperbanyak obat-obatan dan alat kebugaran produksi dalam negeri khususnya saat pandemi Covid-19.

“Saat pandemi Covid-19 yang sudah memberi kita pelajaran terlampau berharga bahwa kita dapat berbuat lebih berasal dari biasanya. Kemandirian bidang industri farmasi dan alat kebugaran adalah hal mutlak bagi suatu bangsa untuk dapat terlihat berasal dari krisis ini,” kata Oscar saat diskusi daring, Kamis (15/7/2021).

Oscar menyebut saat ini Indonesia dapat produksi 358 jenis alat kesehatan, 79 jenis alkes kata dia sudah dapat mengambil alih product impor layaknya elektrokardiogram, implan ortopedi, nebulizer, dan oksimeter.

Menurutnya, Indonesia termasuk miliki kapasitas yang dapat dimanfaatkan karena 19 jenis alkes, yang termasuk dalam 10 besar transaksi, secara value (nilai) maupun volume hampir 90% sudah dapat diproduksi di Indonesia.

Menurut Oscar, di jaman pandemi kapasitas industri alkes Indonesia termasuk makin teruji karena dapat produksi alkes bersama dengan teknologi menengah tinggi.

Leave a Comment